Hello Fellas! This is My Journal Blog. Wdyt? i just write what i want, what i think, and what i feel. don't be spamming and copycaat! thnks!

Count Hits
Petsmart Pet Store

Friday, November 23, 2012

Biology Pratice (Blood Type)



Blood is a specialized bodily fluid in animals that delivers necessary substances such as nutrients and oxygen to the cells and transports metabolic waste products away from those same cells. - Wikipedia

And....

A blood type (also called a blood group) is a classification of blood based on the presence or absence of inherited antigenic substances on the surface of red blood cells (RBCs). - Wikipedia

Balada anak IPA

Halo, hari ini ga mau nulis-nulis yang mengharu biru gitu hehe. semua yang gue tulis, hampir semua dari pengalaman gue. tapi bukan berarti yang gue tulis itu beneran isi hati gue. gue cuman menulis terus mendalami sebuah lagu. terus deh jadi bisa tersentuh dan langsung bisa dapat inspirasi buat nulis hehe. semoga suatu hari nanti blog gue bisa di bukuin *ngimpi*

Jadi anak IPA itu.....banyak cobaan. dari mulai masuk jurusan IPA itu sudah perlu perjuangan. dan waktu sudah bisa berhasil masuk jurusan IPA. itu bukan berarti bisa senang begitu aja. gue dihadapi dengan soal-soal yang sulit. mengerjakan soal-soal pelajaran jurusan IPA buat kepala serasa mau meledak karena kebanyakan rumus di otak. oke ini lebay.

Awalnya, mau masuk IPS. tapi, karena keluarga besar ngedorong gue buat masuk IPA. jadi gue dengan mantap mutusin buat IPA *prokprok*. harapan keluarga besar gue akhirnya terwujud. keluarga gue menang. satu lawan keluarga besar gue yg ber-anggota 14. udah pasti gue kalah. ayah juga sudah bilang untuk masuk IPA aja.terus nyokap yang awalnya ngedukung buat masuk IPS eh malah jadi ngedukung pilihan ayah. tapi, gue tau, apa yang orang tua pilih itu yang terbaik buat gue.

Sekarang, gue anak IPA. beneran anak IPA. perasaan senang...sekaligus menderita (yang mana yang bener). senang jadi anak IPA. menderita dengan soal.  setiap hari ketemu dengan angka dan rumus yang ga asing oleh anak IPA. dan gue bisa ngerjain, karena terbiasa. dan mampu  ngerjain soal yang susah, dan setiap gue dapat soal gue pasti yakin ada caranya dan pasti bisa dapat hasilnya. ga mungkin guru ngasih soal ga ada jawabannya. kalo ada terus salah jawabannya, tinggal lapor ke guru. fix. dan kalo gue lagi mood malas ngerjain PR gue datang biasa gue nyontek sama temen gue (curang)

Denger-denger dari adik kelas (katanya) anak IPA itu keren.  gue juga dulu waktu kelas 10 menurut gue jurusan IPA sama IPS sama-sama keren. jurusan IPA kan  kalo mau kuliah bisa masuk jurusan kedokteran (keren). kalo jurusan IPS bisa masuk jurusan hukum jadi pengacara (lebih keren lagi). waktu gue mau penjurusan nyokap sempat bilang ke gue begini:


"Teh, kalo kamu masuk IPS. terus kamu waktu mau kuliah masuk hukum aja. nah kan sudah dapat gelar. terus kamu bisa jadi pengacara atau notaris. kalo jadi pengacara atau notaris, satu kali tanda tangan dapat 1 juta lho teh"
Gue jadi ingin masuk IPS gara-gara perkataan nyokap. nyokap mengatakan seperti itu, karena dia punya teman, temannya adalah seorang pengacara dan sekaligus notaris. dan nyokap pengen gue juga jadi kayak temannya. ternyata ujung-ujungnya nyokap  ngedukung IPA kan wkwk. labil yaaa -_-

IPS bukan untuk gue hiks hiks :'(

Kenyataanya, gue anak IPA sekarang. gue bisa masuk hukum kalo masuk perguruan tinggi swasta. tapi keluarga gue juga menginginkan gue masuk perguruan tinggi negri. jadi ga bisa, dan gue dituntut buat nanti kuliah masuk kedokteran. huft sekali lagi hufffffffffffffffffffffffffft pake banget.

 But at least, gue bisa ngebahagiain keluarga gue. dengan bukti gue berhasil masuk jurusan IPA. Alhamdulillah...tapi astagfirullah aja buat soal-soalnya haha. nggak apa-apa, asal kalian bahagia ya :')

Doain ya, semoga gue bisa mewujudkan harapan keluarga untuk masuk diperguruan tinggi negri dan masuk jurusan kedokteran. itu sudah satu paket kebahagian yang luar biasa buat gue dan keluarga gue.

Wassalam!

Big Hug & Kisses
Raisa

Tuesday, November 20, 2012

Rasa

 Now Playing: so sick (cover) - sabrina

Mulanya... aku tak dapat menafsirkan isi hatiku. aku bimbang dengan apa yang aku rasakan saat itu. kedatanganmu tanpa ku minta, dan ternyata bahwa dirimu adalah Anugrah dari Tuhan. Tuhan pun memberikanku perasaan yang alangkah indahnya dapat ku rasakan. sebab, waktu itu adalah pertama kali aku merasakannya.

Hingga, aku berani menafsirkannya sebagai Rasa Cinta. kekagumanku akan sosokmu, membuatku rela melakukan apapun untukmu. Andai saja... kau tau isi hatiku.

Kita bersama melewati segala hal, kita bahagia. sangat kelihatan bahagia. melewati segala hal dengan orang yg dicinta. begitu indahnya, betapa bahagianya hati kita berdua...saat itu.

Waktu tak bisa terulang....

Kini, Aku dan Kamu tak lagi menjadi sebuah kesatuan yaitu KITA. layaknya sebagai magnet yang kutubnya berbeda.aku..kamu...berbeda. perbedaan...memisahkan kita. bukankah Tuhan menciptakan perbedaan untuk menyatukan cinta? seakan-akan perbedaaan menjadi tembok pemisah antara kita berdua.

Keburukanmu...kekuranganmu...aku terima. tetapi bisa kah kau melakukan apa yg seperti ku lakukan?  menerima segala kekuranganku? menerima apa adanya aku.

Ini lah aku..terimalah segalanya yang ada didiriku ini.

Sekarang kamu telah mendapatkan seseorang yang lebih baik. yang mengerti apa maumu, yang bisa menjadi seperti yang kamu minta. yang bisa lebih membuatmu bahagia. yang pasti cocok denganmu. Bukan dengan aku, wanita yang menurutmu tak pantas untukmu.

Aku tak menganggap rasa apa yang ku rasakan saat ini adalah penderitaan. menurutku masih tetap menjadi Anugrah. biarkanlah aku merasakannya lebih lama. jangan pernah kau mencegahnya...



Saturday, November 17, 2012

Kepingan Hati

Apa hati di ciptakan hanya untuk disakiti? dipatahkan? pertanyaan yang tak bisa terjawab. tetapi, kini seseorang itu hadir mengambil kepingan hatiku. ia telah menyusunnya kembali. serasa utuh...

Sunday, November 4, 2012

Terima Kasih Tuhan atas Hidup ini

Sepulang habis sekolah, biasanya perutku merasa lapar. aku melihat dimeja makan tak ada makanan, lalu aku memutuskan untuk mencari makan diluar. diperjalanan, ku melihat sebuah warung kecil. lalu aku pergi ke warung kecil itu. disaatku memasuki ada seorang ibu paruh bayah yang menggendong anaknya. ya, ia adalah penjual makanan di warung kecil itu. suaminya membantu untuk menjual makanan beserta anak-anaknya. 3 orang anaknya membantu orang tuanya. dan mereka tak dapat bersekolah. karena orang tua mereka tak mampu menyekolahkan mereka.

Warung kecil itu hanya menjajakan sebuah makanan cemilan seperti basreng, ya basreng adalah cemilan kesukaanku. waktu aku tiba di kota bandung, aku langsung ingin mencobanya. ternyata rasanya sangat lezat. walaupun orang tuaku melarangku untuk mengkonsumsinya. karena takut ada terkandung zat berbahaya didalamnya.tetapi, aku pun membelinya. karena berhubungku ingin mencicipinya lagi.

Warung kecil itu hanya terbuat dari gerobak yang kecil, dan gerobak kecil itu menjadi tempat tinggal mereka. aku membayangkan, apa mereka tak berdesak-desakkan saat berada didalam gerobak itu?. aku merasa iba dengan mereka yang tak dapat tempat tinggal yang layak. gerobak mereka tak dapat menampung mereka. seharusnya gerobak itu hanya dapat digunakan sebagai berjualan saja.

Aku melihat anak-anak mereka, mereka bermain kelereng didepan warung kecil orang tuanya. mereka bermain dengan riang tawa, seakan mereka bahagia. tetapi aku dapat mengerti kepedihan didalam hati mereka. mereka pasti ingin bersekolah seperti aku. aku bersyukur dapat bersekolah. dapat merasakan bagaimana rasanya berada dibangku sekolah.

Aku tak dapat melihat rasa sedih yang tergambar di wajah orang tua mereka. mereka sangat tegar menjalani hidup. lalu, orang tua mereka sangat menyayangi anak-anaknya. tetapi, terkadang mereka merasa tak dapat melindungi anak-anak mereka. Ibunya merawat anak-anaknya dengan kasih sayang tak terhingga. Ayahnya menjaga anak-anak mereka agar tidak tertabrak berbagai kendaraan dijalan raya.

Aku meyakini bahwa anak-anak mereka pasti tak pernah merasa haus akan kasih sayang dari orang tuanya. mereka pasti selalu mendapatkan perhatian. tidak seperti orang tua yang sibuk dengan urusan kerjanya. terkadang mereka lupa akan keadaan anaknya. anaknya pasti merasa tak mendapatkan perhatian, sangat haus akan kasih sayang orang tuanya. walaupun, mereka hidup berkecukupan.

Dan hatiku tergerak untuk menyisihkan sebagian beberapa uang sakuku. mungkin ga seberapa.tapi aku yakin uang yang telah aku berikan dapat membantu beban Ibu penjual, suaminya, dan anak-anaknya.

Aku sangat bersyukur, hidup seperti ini. mempunyai orang tua yang sangat sayang kepadaku. mereka menurutku sangat berbeda dengan orang tua yg sibuk lainnya. mereka khawatir jika aku tak berada dijalan yang salah. mereka tak pernah lelah memperingatkanku. aku tersadar, akan apa yang mereka lakukan kepadaku. mereka bagiku sebagai malaikat. malaikat penyelamatku disaatku kesusahan. tak ada lagi selain mereka yang dapat menyelamatkanku.

Mereka memang sibuk dengan pekerjaanya, mencari pundi-pundi rupiah diluar sana. mereka ingin aku dan adik-adikku hidup bahagia, hidupberkecukupan,  agar semua keinginan kami dapat terpenuhi. mereka tak ingin anak-anaknya merasakan kesusahan.

Kelak nanti, aku bisa membuat mereka bangga atas apa yang aku raih. aku ingin membuat mereka bahagia juga, seperti mereka yg membuatku bahagia. orang tuaku sebisa mungkin dapat memperhatikanku. disela kesibukkan mereka, mereka menyempatkan untuk menanyakan bagaimana keadaanku.

Aku merasakan kebahagian yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. masih banyak sebab atas kebahagianku. Terima Kasih Tuhan..

Big Hug & Kisses

Raisa


Quote of The Day


Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.- Tere Liye Dalam novel ‘Daun yang jatuh tak pernah membenci angin’.