Warung kecil itu hanya menjajakan sebuah makanan cemilan seperti basreng, ya basreng adalah cemilan kesukaanku. waktu aku tiba di kota bandung, aku langsung ingin mencobanya. ternyata rasanya sangat lezat. walaupun orang tuaku melarangku untuk mengkonsumsinya. karena takut ada terkandung zat berbahaya didalamnya.tetapi, aku pun membelinya. karena berhubungku ingin mencicipinya lagi.
Warung kecil itu hanya terbuat dari gerobak yang kecil, dan gerobak kecil itu menjadi tempat tinggal mereka. aku membayangkan, apa mereka tak berdesak-desakkan saat berada didalam gerobak itu?. aku merasa iba dengan mereka yang tak dapat tempat tinggal yang layak. gerobak mereka tak dapat menampung mereka. seharusnya gerobak itu hanya dapat digunakan sebagai berjualan saja.
Aku melihat anak-anak mereka, mereka bermain kelereng didepan warung kecil orang tuanya. mereka bermain dengan riang tawa, seakan mereka bahagia. tetapi aku dapat mengerti kepedihan didalam hati mereka. mereka pasti ingin bersekolah seperti aku. aku bersyukur dapat bersekolah. dapat merasakan bagaimana rasanya berada dibangku sekolah.
Aku tak dapat melihat rasa sedih yang tergambar di wajah orang tua mereka. mereka sangat tegar menjalani hidup. lalu, orang tua mereka sangat menyayangi anak-anaknya. tetapi, terkadang mereka merasa tak dapat melindungi anak-anak mereka. Ibunya merawat anak-anaknya dengan kasih sayang tak terhingga. Ayahnya menjaga anak-anak mereka agar tidak tertabrak berbagai kendaraan dijalan raya.
Aku meyakini bahwa anak-anak mereka pasti tak pernah merasa haus akan kasih sayang dari orang tuanya. mereka pasti selalu mendapatkan perhatian. tidak seperti orang tua yang sibuk dengan urusan kerjanya. terkadang mereka lupa akan keadaan anaknya. anaknya pasti merasa tak mendapatkan perhatian, sangat haus akan kasih sayang orang tuanya. walaupun, mereka hidup berkecukupan.
Dan hatiku tergerak untuk menyisihkan sebagian beberapa uang sakuku. mungkin ga seberapa.tapi aku yakin uang yang telah aku berikan dapat membantu beban Ibu penjual, suaminya, dan anak-anaknya.
Aku sangat bersyukur, hidup seperti ini. mempunyai orang tua yang sangat sayang kepadaku. mereka menurutku sangat berbeda dengan orang tua yg sibuk lainnya. mereka khawatir jika aku tak berada dijalan yang salah. mereka tak pernah lelah memperingatkanku. aku tersadar, akan apa yang mereka lakukan kepadaku. mereka bagiku sebagai malaikat. malaikat penyelamatku disaatku kesusahan. tak ada lagi selain mereka yang dapat menyelamatkanku.
Mereka memang sibuk dengan pekerjaanya, mencari pundi-pundi rupiah diluar sana. mereka ingin aku dan adik-adikku hidup bahagia, hidupberkecukupan, agar semua keinginan kami dapat terpenuhi. mereka tak ingin anak-anaknya merasakan kesusahan.
Kelak nanti, aku bisa membuat mereka bangga atas apa yang aku raih. aku ingin membuat mereka bahagia juga, seperti mereka yg membuatku bahagia. orang tuaku sebisa mungkin dapat memperhatikanku. disela kesibukkan mereka, mereka menyempatkan untuk menanyakan bagaimana keadaanku.
Aku merasakan kebahagian yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. masih banyak sebab atas kebahagianku. Terima Kasih Tuhan..
Big Hug & Kisses
Raisa
No comments:
Post a Comment